SMAKAR NEWS: Sebanyak 66 GTK SMAN 1 Karangjati mengikuti kegiatan In House Training (IHT) selama tiga hari, dari tanggal 22 hingga 24 Agustus 2025. Kegiatan yang mengusung tema “ Pembuatan Perangkat Ajar Deep Learning Materi Intrakurikuler dan Kokurikuler” ini dilaksanakan sebagai upaya sekolah dalam menjawab tantangan pendidikan modern dan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Kepala SMAN 1 Karangjati, Bapak Zaenal Abidin, M.Pd, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa dalam kegiatan IHT ini, guru akan belajar bersama tentang bagaimana menyusun perangkat ajar berdasarkan pendekatan deep learning. Belajar untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa, sekaligus memberikan kesempatan bagi mereka untuk tidak hanya belajar di dalam kelas tetapi juga berkreasi di luar kelas melalui pendidikan karakter ( ekstrakurikuler ). “ Saya berharap semua Bapak/Ibu guru dapat mengikuti dengan baik seluruh rangkaian kegiatan IHT sesuai dengan komitmen bersama sebagai penguatan kompetensi pendidik, “ tambah beliau.

Kegiatan IHT dibuka oleh Bapak Edy Triono, M.Pd, Pengawas Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Madiun. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan harapan yang besar agar SMAN 1 Karangjati dapat menjadi sekolah yang lebih unggul dan berkualitas. Selain membuka acara beliau juga memberikan pembinaan dan motivasi kepada seluruh peserta IHT. Bapak Edy berpesan bahwa guru yang luar biasa adalah guru yang bisa mengoptimalkan aset yang ada di sekolah, yang dapat mengembangkan kultur dan kelebihan sekolah. Karena setiap anak lahir dengan bakat dan minat yang berbeda, maka guru harus mampu menggali bakat itu dan mengembangkannya. Dalam paparannya beliau menyampaikan beberapa tipe guru: 1) Toxic Teacher, 2) Medium Teacher, 3) Excellent Teacher, 4) Great Teacher. Dan beliau berharap semua guru SMAN 1 Karangjati dapat menjadi Great Teacher, yaitu guru yang tidak hanya sekedar pengajar yang menyampaikan materi, tetapi lebih kepada seorang pendidik yang menginspirasi, memengaruhi, dan memberdayakan siswanya secara holistik. Di akhir beliau berpesan: “ Guru harus mampu memuliakan siswa melalui olah raga, olah rasa, olah hati, dan olah pikiran. Mampu membentuk dan membina karakter unggul yang akan menentukan masa depan siswa.”
IHT hari pertama ditutup dengan Berbagi Ilmu bersama Kelompok Belajar SMAKAR. Di sesi ini dilakukan diseminasi pembelajaran mendalam oleh 3 guru SMAN 1 Karangjati yang sebelumnya telah melaksanakan “Pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi Guru” di UNIPMA yang diselenggarakan Dinas Pendidikan. Mereka adalah Bapak Wasis Eguh Pamuji, S.Pd, Ibu Zeni Retno Palupi, S.Pd, dan Ibu Riskayanti, S.Pd. Dalam diseminasi tersebut ada beberapa materi yang disampaikan, yaitu tentang prinsip pembelajaran mendalam, perangkat pembelajaran mendalam, dan inkuiri kolaborasi.

Hari kedua, IHT diisi dengan pemaparan materi dari Ibu Wahyu Setya Wenangsari, M.Pd. Seorang narasumber handal yang merupakan pendidik di SMAN 1 Lawang, Malang. Beliau telah meraih puluhan prestasi nasional di bidang pendidikan. Beberapa prestasi terbaru yang beliau raih adalah memperoleh penghargaan dari Metro TV sebagai guru inspiratif tahun 2020, Juara 2 guru inovatif ACER Award 2021, dan 10 besar karya inovatif sekolah (EJIES 2025). Di hari kedua ini, selain menyampaikan materi tentang bagaimana membuat perangkat ajar deep learning, Ibu Wenang juga menyampaikan tentang beberapa poin penting dari deep learning. Ada beberapa cakupan dari pembelajaran deep learning: mindfull (berkesadaran penuh), meaningfull (bermakna), dan joyfull (menyenangkan). Beliau menekankan bahwa seorang guru harus selalu mengikuti perkembangan zaman, menyesuaikan dengan kurikulum yang ada. Karena proses pendidikan adalah sesuatu yang dinamis dan selalu berkembang. Beliau juga memaparkan tentang organisasi kurikulum nasional yang harus dikelola dengan baik oleh sebuah satuan pendidikan, yaitu intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan program pendukung.
Hari ketiga pelatihan masuk pada sesi praktik. Para guru dibagi ke dalam kelompok mata pelajaran untuk secara langsung merancang Modul Ajar (Perangkat Ajar) dengan pendekatan deep learning. Mereka berdiskusi merumuskan tujuan pembelajaran, alur kegiatan, hingga instrument asesmen yang mampu mengukur kemampuan analisis, evaluasi, dan kreasi siswa. Kegiatan yang berlangsung antusias ini ditutup dengan presentasi hasil kerja setiap kelompok dan komitmen bersama untuk mengimplementasikan desain pembelajaran yang telah dibuat pada pembelajaran di kelas.

Ibu Ayik Sayekti, S.Pd selaku Wakasek Kurikulum menuturkan: “ Kegiatan IHT selama 3 hari ini berlangsung sangat luar biasa, dengan pemateri-pemateri yang handal, suasana yang menyenangkan mampu membuat semua peserta fokus dan mengikutinya dengan semangat mulai dari awal sampai akhir. Melalui IHT ini, diharapkan mampu meningkatkan mutu dan kualitas para pendidik di SMAKAR, menciptakan ekosistem belajar di SMAKAR yang lebih dinamis, bermakna, dan mampu membekali siswa dengan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan.” (Jurnalistik SMAKAR)


